Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

Jonathan Jewell Forums Questions & Answers Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

  • This topic is empty.
Viewing 0 reply threads
  • Author
    Posts
    • #788 Reply
      esperanzadebavay
      Guest

      Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW

      Pada bulan Zulhijjah, umat Islam merayakan hari Idul Adha bersama dengan berkurban. Kurban secara bhs memiliki makna hewan sembelihan. Dengan demikian, kurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang perintahnya tertera di dalam Al-Quran untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diceritakan secara turun temurun sebagai edukasi mengenai keikhlasan waktu berkurban.

      Arti Kurban didalam Islam

      Apa itu Kurban atau Qurban? Kurban atau Qurban (dalam bhs Arab الأضحية,التضحية) secara harfiah punya arti hewan sembelihan. Ibadah qurban (kurban) adalah ibadah menyembelih hewan ternak yang merupakan tidak benar satu bagian berasal dari syiar Islam yang disyariatkan didalam Al Quran.

      Umat Islam merayakan hari raya Idul Adha serta penyembelihan hewan kurban pada empat tanggal di bulan Zulhijjah tanggal 10 dan tiga hari tasyriq, yakni 11, 12, dan 13. Menurut ulama Syeikh Wahbah Az-Zuhaily bahwa saat paling baik menyembelih hewan pada hari pertama sesudah Shalat Id sampai sebelum akan tergelincir matahari. Sedangkan, pas haram menyembelih hewan kurban saat sebelum shalat Id. Jika senantiasa melaksanakannya, maka mesti mengulanginya pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan.

      Melansir zakat.or.id, kurban merupakan ibadah sunnah muakkad yang Rasulullah SAW sarankan kepada umatnya. Salah satu dalil Al-Quran mengenai kurban tertera pada Surat Al Hajj ayat 34:

      وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

      Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat udah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah pada binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, dikarenakan itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),” (QS. Al Hajj: 34)

      Tata Cara Kurban

      Selain ibadah sunnah, kurban menjadi waktu untuk berbagi harta bersifat daging kepada orang yang membutuhkan dan tepat. Maka berasal dari itu, perayaan ini memiliki tata langkah supaya pelaksanaan hingga penyerahan daging kurban sesuai petunjuk Al Quran dan hadis. Melansir zakat.or.id, inilah tata langkah yang mesti diamati baik-baik:

      1. Melaksanakan kurban sesuai waktunya
      Setiap tahunnya, hari raya Idul Adha dirayakan pada 10 sampai 13 Zulhijjah. Waktu pelaksanaannya sanggup dilakukan pada pas setelah selesai Shalat Idul Adha hingga matahari terbenam.

      2. Kenali syarat orang yang bisa berkurban
      Syarat-syarat orang yang melakukan kurban yaitu beragama Islam, baligh (dewasa), berakal, dan miliki kemampuan secara finansial dan harta yang baik di Hari Raya Idul Adha dan Tasyrik.

      3. Proses penyembelihan hewan kurban
      Salah satu tata cara yang perlu diperhatikan oleh pekurban adalah proses penyembelihan tidak sebabkan hewan kurban gusar. Tempat pemotongan hewan kurban wajib bersih, tidak menarik hewan secara kasar, menghadapkan hewan kurban yang disembelih ke arah kiblat. Lalu, membaca doa waktu menyembelih:

      اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ,

      “Tuhanku, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.”
      Kemudian sesudah menyembelih, membaca doa:

      بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنْ …..

      Artinya: “Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, Ya Allah, qurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah qurban …” (Sumber: Kifayah Al-Akhyar).

      4. Memilih jenis hewan kurban dan cek kondisinya
      Mengutip dari Dompet Dhuafa, pekurban termasuk harus jelas dan mengecek suasana hewan yang dapat dikurbankan. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan berasal dari al-Barra bin Azib radliyallâhu ‘anh bersabda:

      أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي الْأَضَاحِيِّ فَقَالَ الْعَوْرَاءُ بَيِّنٌ عَوَرُهَا وَالْمَرِيضَةُ بَيِّنٌ مَرَضُهَا وَالْعَرْجَاءُ بَيِّنٌ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرُ الَّتِي لَا تَنْقَى

      “Ada empat macam hewan yang tidak sah dijadikan hewan kurban, “(1) yang (matanya) jelas-jelas buta (picek), (2) yang (fisiknya) jelas-jelas dalam kondisi sakit, (3) yang (kakinya) jelas-jelas pincang, Slot Pragmatic Bet Murah dan (4) yang (badannya) kurus kembali tak berlemak.” (Hadits Hasan Shahih, riwayat al-Tirmidzi: 1417 dan Abu Dawud: 2420).

      Selain jauhi cacat, pemilihan hewan kurban kudu pas supaya kondisi daging yang dibagikan fresh dan layak makan. Maka berasal dari itu, pekurban lebih baik paham asal hewan kurban bersama dengan menanyakan kepada peternak. Berikut persyaratan hewan kurban yang wajib diperhatikan oleh peternak dan pekurban:

      Syarat-Syarat Hewan Kurban

      1. Hewan kurban selanjutnya berwujud tipe binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik domba atau kambing biasa.
      2. Telah hingga umur yang dituntut syari’at berbentuk jaza’ah (berusia setengah tahun) dari domba atau tsaniyyah (berusia setahun penuh) berasal dari yang lainnya.
      3. Ats-Tsaniy dari unta adalah yang sudah prima berusia 5-6 tahun.
      4. Ats-Tsaniy dari sapi adalah yang telah prima berusia 2 tahun.
      5. Ats-Tsaniy berasal dari kambing adalah yang telah sempurna berusia 1-2 tahun.
      6. Al-Jadza’ah dari domba adalah yang telah prima berusia 6 bulan.
      7. Bebas dari aib (cacat) yang mencegah keabsahannya, yakni apa yang sudah dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

      Sunnah Rasulullah Saat Kurban Idul Adha

      Lalu, inilah sunnah yang Rasulullah melakukan kala berkurban di hari raya Idul Adha. Berikut sebagian perilaku beliau yang dapat umat Islam ikuti:

      1. Tidak memotong rambut dan kuku sampai kurban disembelih.
      2. Membaca basmalah sebelum saat menyembelih.
      3. Menyembelih kurban sesudah shalat Idul Adha.
      4. Menyembelih secara independen (dengan tangan sendiri).

      Lebih utama mana, sedekah atau kurban?

      Melansir dari Dompet Dhuafa, keduanya merupakan perihal penting dan berpahala. Perbedaannya pada penentuan waktu. Saat berkurban di hari raya Idul Adha, hendaknya umat Islam yang punya kekuatan finansial baik untuk memprioritaskan kurban gara-gara kesempatan beroleh pahala spesifik ini cuma setahun sekali. Sedangkan, menyantuni orang-orang yang butuh dengan bersedekah punyai saat yang longgar (Muwassa’), bisa ditunaikan di tidak cuman 10 Dzulhijjah, kapan saja bisa.

      Hasil kurban yang baik mengasyikkan penerima kegunaan yang makan daging hanya setahun sekali atau belum pernah menikmatinya. Mereka bukanlah vegetarian, melainkan karena terhitung golongan tidak cukup mampu. Lalu, semangat berkurban juga memberdayakan peternak untuk membuahkan hewan kurban yang berkualitas. Sebar kebaikan berkurban ke seluruh Indonesia di Portal Kurban Dompet Dhuafa, bermutu, dan amanah.

Viewing 0 reply threads
Reply To: Inilah Arti Kurban Idul Adha, Tata Cara Hingga Sunnah Rasulullah SAW
Your information:




Bad Behavior has blocked 400 access attempts in the last 7 days.

Skip to toolbar